Impotensi
atau disfungsi ereksi (DE) adalah salah satu jenis problem seksual yang
dialami kebanyakan pria. Untuk mengatasi kondisi ini, dokter biasanya
meresepkan obat seperti pil biru atau Viagra. Tetapi penggunaan
obat-obatan hanyalah solusi jangka pendek dan perlu pengawasan tenaga
medis. Bagi mereka yang mengalami impotensi, kini ada alternatif murah
tanpa harus meminum obat. Solusi tersebut adalah menurunkan berat badan
dan mengikis lemak di bagian perut. Untuk mewujudkannya, rutinlah
berolahraga secara teratur dan menjalani pola hidup yang lebih sehat.
Menurunkan bobot tubuh dapat menjadi salah satu solusi jangka panjang
bagi Kaum Adam yang ingin mengembalikan “kejantanan” mereka. Upaya
menurunkan antara 5 sampai 10 persen berat badan dalam kurun waktu dua
bulan ternyata mampu meningkatkan fungsi ereksi dan mengembalikan hasrat
seksual pria obesitas yang mengidap diabetes. Kelebihan berat badan,
terutama penumpukan lemak di perut, bisa mempengaruhi fungsi seksual
pria dengan berbagai cara. Obesitas dapat mengganggu kemampuan tubuh
untuk memasok darah ke bagian penis, dan menyebabkan produksi
testosteron menurun.
Meski hasil studi tentang pelangsingan dan impotensi terus
berkembang, namun fakta menunjukkan bahwa pria yang aktif secara fisik
dan punya pola makan sehat relatif memiliki kehidupan seks berkualitas
dan kondisi kesehatan yang prima. Upaya pelangsingan dapat memperbaiki
kehidupan seks akan membuka mata kaum Adam yang berperut buncit untuk
lebih sadar akan ancaman bahaya seperti jantung, diabetes dan stroke.
Anda bicara tentang pencegahan yang diinginkan. Ketika saya berbicara
tentang memulihkan kesehatan penis, hal ini akan menarik perhatian
mereka.
Ereksi terjadi saat saluran pembuluh darah menuju penis membesar dan
menyebabkan organ vital ini terisi penuh dengan darah. Proses ini
dimulai ketika lapisan dalam pembuluh (endothelium) melepaskan nitrat
oksida, sejenis molekul yang memberi sinyal pada otot-otot sekitarnya
untuk rileks. Viagra dan obat-obatan sejenisnya bekerja dengan
meningkatkan jumlah nitrat oksida dalam endotelium. Ereksi pada dasarnya
adalah sebuah peristiwa kardiovaskular. Jika aliran darah tak mau
meningkat karena pembuluh darah tidak melebarkan normal, maka ada
penurunan dalam fungsi ereksi
Sumber : setengahbaya.info
0 komentar:
Posting Komentar